Kamis, 01 Januari 2009


Tahun Baru Hijriyah (1 Muharram 1430 H)

Sebentar lagi kita akan menyambut pergantian tahun baru hijriyah, seakan-akan kita diingatkan kembali kepada sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW yang melakukan perjalanan ke Yatsrib yang kemudian menjadi Madinatun Nabiy, kalau kita mau belajar kepada sejarah karena dari sejarahlah kita bisa mengambil hikmahnya. Ketika itu Rasulullah saw melihat tanda-tanda baik pada perkembangan islam di Yatsrib maka disuruhlah para sahabat untuk pindah kesana maka orang-orang quraisy sangat terperanjat ketika mendengar nabi saw dan sahabatnya akan pindah ke Yatsrib karena khawatir Nabi berkuasa di kota itu. Maka pemuka-pemuka kaum Quraisy di Darun Nadwah merencanakan akan membunuh nabi Muhammad saw. Rencana orang Quraisy untuk membunuh nabi akhirnya diketahui beliau dan akhirnya ketika hijrah beliau ditemani sahabatnya Abu Bakar. Pada saat malam hari pemuda-pemuda Quraisy mengepung rumah nabi maka beliau menyuruh Ali bin Abi Tahlib untuk menempati tempat tidur beliau supaya orang-orang quraisy mengira beliau masih tidur. Kemudian sambil sembunyi-sembunyi keluar dari pintu belakang rumah bersama Abu baker dan menuju ke sebuah gua di bukit Tsur dan beliau bersembunyi di gua tersebut. Pemuda quraisy akhirnya mengetahui bahwa nabi sudah pergi dari rumahnya dan akhirnya mengejar sampai ke pelosok kota Mekkah dan akhirnya sampai juga di bukit Tsuur tempat Nabi dan Abu Bakar bersembunyi. Dengan pertolongan Allah swt akhirnya mulut gua itu dipenuhi dengan sarang laba-laba yang berlapis-lapis. Selanjutnya Nabi dan Abu Bakar meneruskan perjalanannya menyusur Pantai laut Merah dan Ali bin Abi Thalib menyusul kemudian.

Hikmah dari tahun baru hijriyah adalah bahwa setiap manusia harus berhijrah baik fisik maupun non fisik bilamana kondisi keberimanan sudah tidak kondusif lagi, relevansi dengan keadaan sekarang adalah diri kita baik pribadi maupun keluarga harus berhijrah dari kejahiliyahan menuju ke akhlak yang terpuji. Kondisi ini berlaku dimanapun tempat kita tinggal.