Sabtu, 25 Oktober 2008


Kesuksesan

Orang seringkali mendambakan kesuksesan, padahal setelah ia diberikan kesuksesan cenderung menjadi lupa, ada juga yang menggapai kesuksesan dengan berbagai cara dan akhirnya ia bisa memperoleh kesuksesan yang ia harapkan tetapi kadangkala kesuksesan itu malahan berdampak buruk terhadap diri dan keluarganya, ajaran islam memandang kesuksesan mencakup dua dimensi, hablum minallah dan hablum minannas. Kedua hubungan ini tidak bisa dipisahkan (saling berkaitan). Hubungan dengan Allah swt diwujudkan lewat bentuk ibadah yang kemudian nilai-nilainya di wujudkan dalam hubungan terhadap sesama manusia yang kemudian kita sebut sebagai hablum minannas.


Kembali ke hablum minallah dan hablum minannas, kedua aspek ini masih bersifat umum yang sering kita dengar dari ceramah-ceramah pengajian.

Adapun indikator kesuksesan menurut pendapat pribadi saya mencakup lima hal yaitu :

Pertama keseimbangan hidup.

Kalau kita mau sukses maka kita harus menerapkan faktor keseimbangan, karena segala sesuatu yang tidak seimbang maka dikatakan tidak adil sedang adil itu sendiri adalah sesuai proforsinya. Materi pelajaran siswa SD dengan siswa SMU berbeda maka seorang guru yang mengerti kata adil maka ia harus bisa memberikan materi sesuai dengan penerimaan siswanya. Keseimbangan merupakan hukum alam maka andaikata kita tidak bisa menerapkan keseimbangan dalam hidup kita maka dikatakan kita tidak sukses, misalnya ada waktu untuk bekerja, ada waktu untuk keluarga, ada waktu untuk belajar, ada waktu untuk bersosialisasi, ada waktu untuk istirahat dan itu semuanya sudah menjadi hukum alam dalam menjalani kehidupan di alam dunia ini. Segala sesuatu yang berlebihan pada dasarnya kurang baik. Dan ini merupakan nilai ajaran islam, ajaran yang mengajarkan untuk memahami alam termasuk diri manusia didalamnya.


Kedua. Memberikan manfaat kepada orang lain. Seperti yang dikatakan nabi ”sebaik-baik kamu adalah yang bermanfaat buat orang lain.” misalnya minimal dengan kehadiran diri kita tidak menjadi masalah baru.


Ketiga. Proses mencapai cita-cita mulia, setiap orang sukses tentunya memiliki cita-cita yang mulia


Keempat. Menikmati kemenangan dengan syukur sebagai kunci kebahagiaan


Kelima, ”sukses adalah akhir yang baik” kalau meminjam bahasa agama artinya khusnul khotimah yaitu akhir kehidupan yang baik.


Sebaiknya kita banyak merenungkan kesuksesan yang selama ini kita capai apakah sudah sesuai apa belum, jawabannya ada di hati nurani anda sendiri.


salam takzim