Sabtu, 28 Maret 2009


Tukang Tambal Ban

seminggu yang lalu ketika saya mau berangkat kerja, motor saya di tabrak orang disekitar kawasan CBD Ciledug. si Bapak yang menabrak motor itu tanpa minta maaf sedikitpun langsung kabur, waktu itu yang ada dalam pikiran saya mungkin si Bapak ini terburu-buru karena ia habis pulang belanja dari pasar Ciledug. kerusakan motor saya memang tidak terlalu parah,knalpot belakang bengkok dan plat motor dibelakang patah karena diserempet dari samping.
Saya ikhlaskan saja meskipun beliau tidak minta maaf, langsung seketika motor saya bawa ke bengkel dipinggir jalan. memang sudah skenario dari Allah swt dari kejadian itu saya dipertemukan dengan tukang tambal ban motor dan mobil. si empunya bengkel itu memang sudah kelihatan tua dan ia biasa membuka bengkelnya jam setengah tujuh pagi bersama istrinya. yang ada dalam benak saya saat itu pasti yang namanya tukang tambal ban apalagi ia sukunya medan kelihatan angker dan kalau memperbaiki motor atau mobil pakai tarif servis yang tinggi. ternyata dugaan saya keliru bahwa melihat orang itu bukan dari penampilan tetapi dari akhlak pribadinya. si Bapak yang punya bengkel begitu baik menservis motor saya karena itu pekerjaannya. jadi begitu penuh tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. padahal itu sebenarnya parah karena knalpotnnya bengkok tetapi dengan kesabaran ia perbaiki. ketika motor saya sudah baik maka saya mengajukan pertanyaan, " berapa pak biayanya?". sang Bapak menjawab : "terserah mas saja mo dikasih berapa?".waktu itu karena saya terburu-buru sikejar waktu untuk masuk kantor maka saya tidak mau berpikir panjang. "ini pak duapuluh ribu", kata saya. Si Bapak itu menjawab dengan enteng."sepuluh ribu aja mas",
agak sedikit terheran dengan si Bapak itu karena biasanya tukang tambal ban kebanyak orang batak dan terkenal galak. si Bapak Tua ini juga orang Batak tetapi ia punya pribadi yang baik. tulus dengan pekerjaannya. penuh tanggung jawab dan tidak meminta bayaran lebih, ia merasa cukup dengan apa yang sudah menjadi haknya.

hikmah yang saya dapat dari kejadian itu bahwa kita harus selalu ikhlas dalam kondisi apapun, baik kita disakiti atau didzholimi karena sebenarnya itu akhlaknya nabi kita Muhammad SAW. dalam kondisi apapun beliau selalu ikhlas dalam menjalani misi dan visi kehidupannya.
memang agak sulit jikalau orang yang kita cintai, orang yang paling dekat dengan kita tetapi ternyata malah menyakiti diri kita. kalau orang lain seperti saya ketika ditabrak oleh motor si Bapak tadi karena saya tidak kenal orangnya mungkin detik itu pula saya langsung melupakan orang itu, lain halnya ketika orang terdekat malah menyakiti kita, memang agak sulit tetapi itu semuanya sudah dicontohkan nabi kita ketika ia disakiti, difitnah dan bahkan mau dibunuh oleh pamannya sendiri yaitu Abu Jahl dan Abu Lahab maka dengan agungnya ia menunujukan akhlak yang menawan.

saya yakin anda mempunyai pengalaman yang membekas didalam hati.
jawabannya ada di klinikhati

------------------------------------------------
sekiranya mau berkomentar silahkan hubungi saya
di (021) 68952278 atau 081319392968 a. n Udin S
------------------------------------------------

salam cinta,
Udin Syamsudin