
Perkenalan saya dengan bang Alihozi sebenarnya sudah lama dan kebetulan beliau salah satu praktisi perbankan syariah (Bank Muamalat), dari perkenalan saya dengan beliau akhirnya secara tidak resmi saya menjadi mitra dalam memasarkan produk perbankan syariah, memang saya sudah lama mengamati system syariah dengan system konvensional. Produk yang saya sosialisasikan adalah tabungan Shar-e dari Bank Muamalat, hampir satu tahun saya mensosialisasikan keteman-teman, sahabat jauh dan dekat dan alhasil ada yang suka dan ada yang kurang senang dengan produk Shar-e ini, menurut catatan harian saya selama mensosialisasikan ternyata memang banyak di masyarakat kita yang belum benar-benar memahami apa itu perbankan syariah, meskipun ada yang paham perbedaan syariah dan konvensional, mereka hanya pelaku bisnis sedangkan bisnis global sekarang dikuasai kapitalis dan ujung-ujungnya para pelaku bisnis itu mengikuti pola atau tren kebanyakan. Meskipun paham betul apa itu syariah dikalangan pebisnis ternyata factor keimanan orang itu beda-beda, ada yang kelakuannya seperti orang ‘alim tetapi pada prakteknya sungguh memalukan, pernah juga saya menawarkan kartu Shar-e ini ke orang islam sendiri tetapi ia bilang ke saya, waaah mas susah kalau pake kartu shar-e ini karena bank nya kecil, saya balik menimpali, kalau bank nya kecil ya sudah kewajiban kita-kita ini sebagai umat islam untuk membesarkan dan berkontribusi untuk kemajuan islam, dalam kesempatan lain saya pernah menawarkan ke para ustadz dikampung-kampung dan alhasil mereka masih memakai bank konvensional, padahal fatwa MUI sudah jelas dalam maklumatnya bahwa bung bank itu riba dan umat islam wajib meninggalkan segala bentuk praktek ribawi. Memang lagi=lagi disini kondisi keimanan yang jadi jawabannya. Pernah saya mengatakan syariah itu memang lambat tetapi punya kekuatan yang luar biasa berbeda dengan system kapitalis yang kelihatan besar dan mewah tetapi rapuh didalamnya, sudah banyak bukti yang kita dapatkan bahkan di negeri kita sendiri, pedagang kecil, usaha kecil dan menengah yang turut menopang kelangsungan ekonomi bangsa kita disaat krisis pada tahun 1998, sekarang Amerika sendiri mulai khawatir dengan system ekonomi yang ia jalankan karena kapitalis itu dikalahkan oleh yang lebih kapitalis lagi dan ternyata banyak Negara yang belajar kapitalis untuk menghancurkan kapitalisme itu sendiri dan Amerika sekarang menyadarinya. Sebenarnya di islam hanya dirham dan emas yang dikenal mata uangnya karena mudah dan lebih menguntungkan. Ketika nilai mata uang dollar amerika melonjak tinggi hanya emaslah yang bisa menggantikannya begitu juga ketika mata uang EURO bisa mengalahkan nilai dollar amreika maka amerikapun khawatir dengan kurs mata uangnya sendiri.
Semoga kita bisa mempraktekan system syariah setidaknya kita terlebih dahulu sebelum ke orang lain karena paling mudah untuk menkampanyekan tetapi sudahkah kita menjalaninya, ibarat ilmu padi makin berisi maka makin merunduk. Mudah-mudahan kita diberikan ilmu padi yang tidak hanya berisi yaitu mengisi kekosongan-kekosongan jiwa dan kekeringan iman setelah itu tetap merunduk diam penuh keikhlasan dengan tidak menonjolkan siapa diri kita sesungguhnya, karena kalau bukan Alloh yang menutupi keburukan aib kita, kebejatan prilaku kita maka kita tiada ada apa-apanya, jadi untuk apa kita membusungkan dada.
Selamat menyelami kehidupan yang indah dan penuh makna, sekiranya Alloh mengenankan keinginan kita yang sesungguhnya maka repotlah kita untuk menampung semua yang Alloh berikan kepada kita.
Wassalam,
Udin Syamsudin
Label: posted by: Udin Syamsudin
0 Komentar:
Posting Komentar
<< Home