Selasa, 25 Maret 2008

Kebenaran dan Keikhlasan

Sahabat!, bila hati kita sakit maka kita akan susah melihat apa itu kebenaran dan keikhlasan, karena keihklasan dan kebenaran itu hanya dapat dilihat oleh mata hati yang bersih, kita bisa menilai diri dengan kepekaan hati kita apakah selama ini kita berada pada jalur yang benar atau tidak, selama ini kita sudah ikhlas apa belum? Kalau kita merasa alergi kalau ada seseorang yang menasihati diri kita, padahal semua nasihat itu benar tetapi hanya lantaran kita merasa gengsi dengan kebenaran tersebut, dan ujung-ujungnya kita bisa mengarah kepada kesombongan diri karena cirri kesombongan itu adalah ketika ada seseorang yang menasihati kita kepada kebenaran tetapi kita menolak kebenaran itu lantaran kita gengsi karena sudah merasa diri benar, ciri yang kedua dari kesombongan adalah ketika kita menyepelekan atau menghina orang lain baik itu bentuknya perkataan maupun perbuatan. Disitulah kita bisa menilai siapa diri kita sesungguhnya, apakah selama ini kita sudah bisa membedakan hati kita sedang sehat atau sakit, sedangkan keikhlasan itu hanya hati kita yang bisa merasakan dan menilainya, karena keikhlasan itu tanpa mengharapkan sesuatu seperti matahari menyinari bumi ini, keikhlasan itu seperti seorang ibu yang tidak mengharapkan balasan sedikitpun dari seorang anaknya, seperti kasih sayang Alloh terhadap hambanya yang melakukan dosa dan maksiat setiap detik tetapi Alloh maha mengampuni hambaNya. Jadi kalau selama ini anda banyak berharap tetapi berharapnya bukan kepada Alloh maka anda akan kecewa karena selain Alloh tidak ada yang sempurna. Maka banyak orang yang kecewa dan menderita hidupnya hanya karena mereka niatnya salah yaitu tidak tawakal (berpasrah diri) kepada Alloh, ada doa yang selalu diajarkan nabi saw untuk orang yang sakit atau menderita hidupnya yaitu. “Hasbunalloh wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’mannasir”
Pasrah diri bukan berarti tanpa ikhtiar melainkan sudah berusaha semaksimal mungkin baik cara maupun niatnya sudah benar maka semuanya kita pasrahkan kepada Alloh swt.
Sahabat!!! Kalau kita sudah bisa memahami betapa indah hidup ini maka buat apa anda kecewa dan sedih, semua kehidupan kita sudah ada yang mengatur, sehebat apapun diri kita dan sepintar apapun diri kita itu semuanya hanya titipan, jalani hidup ini apa adanya, tanpa rekayasa dan jalani sesuai episode-episode yang sudah Alloh tentukan untuk kehidupan kita.

Label: