
Ada kisah anak muda yang mendambakan seorang mudi yang soleh, tetapi setelah mendapatkan pasangannya si muda merasa kecewa terhadap si mudi karena menurutnya selama ini ia sudah merasa sholeh, begitupun sebaliknya si mudi juga sudah merasa dirinya sholehah. Terus apa yang salah terhadap mereka berdua ?? persoalannya bukan sudah merasa sholeh atau sholehah tetapi sudah layakkah disebut soleh atau solehah menurut Alloh. Pasangan kita adalah kapasitas diri kita maksudnya Alloh tidak akan memberikan sesuatu sesuai kemampuan diri kita. Misal pemuda yang sholeh mau mendapatkan si mudi yang sholehah berarti si muda harus soleh dulu. Kalau mau mendapatkan fatimah maka harus jadi Ali bin Abi Tholib dulu. Maka pertanyaannya adalah sudah layakkah kita disebut soleh menurut Alloh. Kalau kita sudah mendapatkan pasangan kita maka syukurilah, kenapa? karena pasangan kita itu adalah cerminan kesolehan diri kita. Kesolehan kita adalah bagaimana kita mensolehkan pasangan kita berarti kita disebut orang soleh.
Syukuri dan terima pasangan kita apa adanya.!@
Label: posted by: Udin Syamsudin
0 Komentar:
Posting Komentar
<< Home