Sabtu, 08 Maret 2008

Penutur Kehidupan

Hidup adalah sebuah keniscayaan walaupun kita tidak tau apa yang akan kita hadapi dihadapan. Tetapi sikap kita sebagai seorang muslim yang mengaku beriman dan bertauhid kepada Allah Robbul’alamiin adalah lakukanlah dan jalani saja hidup dengan sabar, syukur ,ikhlas dan tawakal. Hidup adalah persimpangan dan sebuah jalan cerita yang tidak kita ketahui akhir kisahnya, hidup adalah pilihan dan setiap hari kita dipaksa untuk memilih berbagai hal. Sebagai seorang muslim kita tidak perlu memikirkan dan memaksakan hasil dari setiap aktivitas yang kita lakukan karena hal itu bukan merupakan kapasitas dan hak kita tetapi merupakan hak Allah Ta’ala, tetapi yang terpenting adalah proses dalam kita melakukan aktivitas, proses dalam kita menjalani kehidupan apakah sudah sesuai dengan nilai kebenaran dan kebaikan. Jika kita sudah menjalani proses kehidupan dengan kebenaran dan kebaikan maka yakinlah bahwa hasilnya pun kebenaran dan kebaikan. Definisi benar dan baik juga harus kita ukur dengan ukuran Allah dan Rosul-Nya yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadist yang merupakan kebenaran yang objektif yang murni berisi hal yang pasti membuat kita beruntung dan bahagia, karena semua peraturan dan hal yang terdapat didalam keduanya merupakan rumus kehidupan yang rumit ini dan lagi-lagi kita harus memilih apakah kita hendak mengikuti keduanya atau kita ukur kebenaran dengan ukuran akal kita sendiri yang tentu saja merupakan kebenaran yang hasilnya adalah subjektif, dangkal dan kondisional karena baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah dan buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Allah sebab kriteria penentuan nilai kebenaran oleh diri kita sangat tergantung kondisi keilmuan, pemahaman dan emosi kita yang banyak dipengaruhi hawa nafsu dan sangat terbatas, maka pastikan Al-Qur’an dan Al-Hadist yang kita pilih karena merupakan kebenaran yang hakiki. Jika kita tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist maka kesalahan bukan terletak pada keduanya tetapi pada diri kita; jika kita memakai topi tetapi tidak muat dikepala kita maka yang harus kita perbaiki adalah topinya bukan kepala kita, karena jika kepala yang kita perbaiki maka akan berakibat sangat fatal bagi diri kita. Tetaplah kita sabar dalam menjalani kehidupan ini yaitu tetap berusaha dijalan kebenaran dan kebaikan, tetaplah kita bersyukur didalam kehidupan ini yaitu gunakan semua nikmat dan kesempatan untuk berbuat benar dan baik. tetaplah kita ikhlas dalam menjalani hidup yaitu lakukan semuanya secara benar dan baik secara murni hanya karena Allah serta tetaplah tawakal didalam kehidupan ini yaitu serahkan semua hasil kepada Allah setelah kita lakukan dengan kebenaran dan kebaikan secara maksimal. Hal penting yang harus kita perhatikan adalah dalam kehidupan ini berusahalah untuk tidak tergantung kepada selain Allah, jika tidak suatu saat kita pasti dikecewakan, tetapi barang siapa mampu menetapkan harapannya hanya kepada Allah maka Allah tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya karena sesungguhnya kita telah berpegang pada tali yang kuat dan tidak akan pernah putus maka peganglah dengan erat agar kita selamat didalam mengarungi badai kehidupan ini.

Label: