Kasih Sayang Bunda
Ada peristiwa yang sangat menyedihkan di hari pernikahan saya yaitu ketika bunda meneteskan air mata untuk melepaskan anaknya yang dicinta untuk meniti kehidupan yang baru sekaligus hidup berumah tangga dengan tanggung jawab yang lebih besar. Ada dua kemungkinan bunda menangis, mungkin beliau menangis karena akan merasa kehilangan anak laki-lakinya yang selama ini paling dekat dengannya sehingga mau tidak mau beliau harus merelakannya dengan ikhlas, yang kedua bisa saja menangis itu pertanda kebahagiaannya yang paling dalam dari lubuk hatinya karena beliau sudah berhasil mendidik anak laki-lakinya untuk mengemban tanggung jawab berumah tangga meskipun badai, cobaan dan rintangan banyak yang akan dihadang didepan nanti tetapi tangisan itu mungkin tangisan yang membahagian beliau saking anaknya mempunyai keberanian untuk menjalani kehidupan yang baru, kehidupan yang sangat asing yang harus dijalani. Dua kemungkinan tadi saat bunda menangis ketika saya menikah telah saya tanyakan kepada beliau dan memang ketika saya hendak menikah jauh-jauh harinya saya sudah memohon do’a beliau untuk mengikhlaskan diri saya, saking dekat dan intensnya diri saya diskusi dengan bunda sehingga apapun yang terjadi dengan saya dan kehidupan saya maka kontak batin antara saya dengan bunda luar biasa kuatnya. Ada semacam magnet yang begitu kuat sehingga antara saya dan bunda tidak akan pernah terpisahkan sampai saya meninggal nanti. Pesan ini sejalan dengan haditsnya Rasulullah saw yang menegaskan bahwa :”ridho Allah swt terletak pada ridhonya kedua orang tua.”
Salam Takzim
Udin Syamsudin
0 Komentar:
Posting Komentar
<< Home